Monday, April 01, 2013
Pensiunan
Saya punya temen sesama agen di Axa financial Indonesia, dia berumur hampir 70th, seorang pen siunan dari Unilever dengan uang pensiun yang hampir 2M.
Dengan duit 2M dia mulai melakukan bisnis, maka dibukalah pabrik furniture di purwakarta join dengan temannya.
Dalam setahun bisnisna hancur duitnya hilang. Diapun depresi, untung gak stroke katanya. Untung juga ada cucu yang menghiburnya jadi diapun rela kehilangan uang pensiun.
Masa itupun dimulai ketika penghasilan tidak ada, anak-anak sudah besar dan sudah berkeluarga, rumah sepi, ketemu cucu seminggu sekali.
Untung istrinya yang asal Jogja bisa masak gudek dan krecek, maka mulailah dia membuat gudek untuk di jual depan rumah dengan merk 'Gudek bu Mar' melalui koneksi yang terbangun mulailah ia mencari kios, tempat untuk jualan selain depan rumah, akhirnya ketemu di salah satu perkantoran "gedung Hero" Gatot Subroto. Jualan senin sampai Jum'at karena di perkantoran. Di rumah sudah tidak Jualan lagi karena sepi dan di perkampungan.
Sabtu dan minggu dia dapet tempat di Caman depan Perumahan Prima lingkar Asri yang tiap sabtu minggu ramai orang sarapan. Jadilah dia pengusaha gudeg Jogja dan lontong Cap gomeh. Malam dia belanja Nangka muda di Pasar Pdk Gede, jam 2 malam dimulailah rutinitas itu bersama 12 orang karyawannya.
Omsetnya kalo yang di perkantoran rata-rata perhari Rp 1juta (senin-jum'at) dan Rp 2 juta (sabtu-minggu).
Cukup untuk seorang pensiunan dan bayar gaji karyawan 12 orang.
Warung gudeg sudah jalan, dia ingin memperbesar dapurnya, tapi duitnya kurang akhirnya dia cari penghasilan lain Jadilah dia Agent di Axa Financial Indonesia, premi yang dia hasilkan banyak sehingga dia bisa merenovasi dapurnya. Cucu-cucunya dia bukakan tabungan pendidikan tanpa sepengetahuan anak-anaknya.
Itulah sepenggal cerita kawan lansia yang sudh saya anggap sebagai oarang tua saya sendiri.
Semoga menginspirasi dan menjadi pembelajaran buat para pembaca...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment