Monday, April 08, 2013

Jangan Beli Asuransi Unit Link

Tulisan ini, tulisan saya di milis tangandiatas@yahoogropus.com

Para pemirsah, ini hanya himbauan buat para pelaku bisnis, para usahawan, para entrepreneur, jika ada yang nawarin Asuransi Unit
link dari berbagai asuransi yang ada baik itu yang syariah atau pun yang
konvensional, baik untuk tujuan investasi atau untuk biaya sekolah anak serta
untuk persiapan pensiun, jangan ambil yang unit link, kecuali anda seorang karyawan

Kenapa saya melarang padahal salah satu bisnis saya juga agen asuransi, karena
jika anda sebagai pelaku usaha lebih baik anda tanam uang di bisnis real yang
pengembalian investasinya jelas dan lebih besar dari sekedar 8-18% juga
kebermanfaatan untuk masyrakat lebih jelas dampaknya. Begitu juga bila rugi anda
pasti dapat pelajaran yang sangat berharga dari situ. Kalo gak mau pusing ya
beli emas aja di odnv atau di plasaemas he he..

Skema investasi di unit link spt ini:
Biaya Premi
Th 1 : 100%, Investasi 0%
Th 2 : 55%, Investasi 42,75%
Th 3 : 20%, investasi 76%
Th 4 : 15%, investasi 80,75%
Th 5 : 10%, investasi 85,5%
Th 6 : 0%, Investasi 95%
Biaya alokasi 5%
(ini yg di Axa)
Jadi di tahun ke 6 dst uang anda sepenuhnya masuk investasi, itupun hanya 95%
gak 100%.

Terus saya mesti beli produk apa dong? Nah untuk perlindungan lebih baik beli
asuransi murni mialnya untuk kesehatan belilah asuransi murni kesehatan, kalo
ada yang premi bisa balik gak hangus..(Axa ada loh..) Kalo untuk proteksi jiwa,
beli asuransi murni jiwa premi pasti lebih murah dan UP pasti lebih besar ini
biasanya preminya hangus, tidak bisa seumur hidup dan biasanya bayar tahunan
atau 5tahunan dan 10tahunan. Ini persis seperti asuransi mobil. Produk seperti
ini di Axa disebut "Maestro Term" atau untuk Personal Acident ada "Maestro
Guard"

Terus bagi yang sudah beli unit link mesti gimana?
1.Ya.. yang sudah beli unit link kalo sudah di atas tahun ke 5 minta cuti premi
aja, bayar premi minimal aja untuk proteksi jiwa saja.
Ingat ya, ini hanya untuk pelaku wirausaha, bukan untuk karyawan sesuai dengan
milis ini.
2.Biarkan saja, karena investasi di unit link pasti lebih besar dari bunga
deposito..anggap saja uang hilang dan anggap ini investasi jangka panjang,
karena manfaat unitlink itu besar di atas 10-20tahun. Anggap uang hilang dan
perhatikan rekening koran yg di kirim oleh perush asuransi tempat dimana anda
ikut. Kalo di axa bisa di akses di www.axa-financial.co.id, disana bisa di lihat
perkembangan unitlink dari tahun ketahun lengkap dengan grafiknya.

Terus Kalo karyawan gimana? Nah bagi anda yang karyawan belilah unitlink
sebanyak-banyaknya jangan pake rider (asuransi tambahan) macem-macem karena
kesehatan anda dan keluarga sudah ditanggung perushaan. Kombinasikan dengan
emas, bila ada bonus tambahin topupnya (dana investasi) kalo sudah besar tarik
dananya beli properti, kalo gak ngerti ikut dulu kelas properti yang banyak bertebaran diinternet.

Udah dulu ya, mau dongengin anak dulu..

Wasalam
@didinrazani
083896249533

twitter: @didinrazani//Axa Insurence,EO,Sewamobil

Monday, April 01, 2013

Pensiunan




Saya punya temen sesama agen di Axa financial Indonesia, dia berumur hampir 70th, seorang pen siunan dari Unilever dengan uang pensiun yang hampir 2M.

Dengan duit 2M dia mulai melakukan bisnis, maka dibukalah pabrik furniture di purwakarta join dengan temannya.
Dalam setahun bisnisna hancur duitnya hilang. Diapun depresi, untung gak stroke katanya. Untung juga ada cucu yang menghiburnya jadi diapun rela kehilangan uang pensiun.

Masa itupun dimulai ketika penghasilan tidak ada, anak-anak sudah besar dan sudah berkeluarga, rumah sepi, ketemu cucu seminggu sekali.

Untung istrinya yang asal Jogja bisa masak gudek dan krecek, maka mulailah dia membuat gudek untuk di jual depan rumah dengan merk 'Gudek bu Mar' melalui koneksi yang terbangun mulailah ia mencari kios, tempat untuk jualan selain depan rumah, akhirnya ketemu di salah satu perkantoran "gedung Hero" Gatot Subroto. Jualan senin sampai Jum'at karena di perkantoran. Di rumah sudah tidak Jualan lagi karena sepi dan di perkampungan.

Sabtu dan minggu dia dapet tempat di Caman depan Perumahan Prima lingkar Asri yang tiap sabtu minggu ramai orang sarapan. Jadilah dia pengusaha gudeg Jogja dan lontong Cap gomeh. Malam dia belanja Nangka muda di Pasar Pdk Gede, jam 2 malam dimulailah rutinitas itu bersama 12 orang karyawannya.

Omsetnya kalo yang di perkantoran rata-rata perhari Rp 1juta (senin-jum'at) dan Rp 2 juta (sabtu-minggu).
Cukup untuk seorang pensiunan dan bayar gaji karyawan 12 orang.

Warung gudeg sudah jalan, dia ingin memperbesar dapurnya, tapi duitnya kurang akhirnya dia cari penghasilan lain Jadilah dia Agent di Axa Financial Indonesia, premi yang dia hasilkan banyak sehingga dia bisa merenovasi dapurnya. Cucu-cucunya dia bukakan tabungan pendidikan tanpa sepengetahuan anak-anaknya.

Itulah sepenggal cerita kawan lansia yang sudh saya anggap sebagai oarang tua saya sendiri.

Semoga menginspirasi dan menjadi pembelajaran buat para pembaca...