Sunday, March 09, 2014

Besanan ke Tasikmalaya Desa Singkir

Beberapa minggu lalu kami sekeluarga pergi ke Tasikmalaya dalam rangka besanan sepupu. berhubung Bapaknya sepupu ini sudah meninggal maka Bapak sayalah yang mewakilkan dari pihak keluarga laki-laki. Oh ya sepupu saya ini adalah laki-laki yang menikah dengan orang sekampung di Bekasi tapi asli dari Tasikmalaya. Berhubung si calaon istri dari sepupu ini orang tuanya masih tinggal di Tasikmalaya, maka mereka ingin merayakan pestanya di kampung, walaupun di Bekasi sudah di lakukan juga acara tersebut.

Oh ya Tasikmalayanya ini bukan di kotanya melainkan di kecamatan Cikalong tau deh tuh di mana. Tapi yang menjadi kesenangan kami adalah jala-jalannya itu, melihat kampung yang asri menghijau sangat memanjakan mata. Ini foto-fotonya saya posting ya..

Oh ya adat di sini setiap orang yang datang ke undangan amplopnya di buka langsung, jadi ketahuan berapa isinya, langsung di catat atas nama siapa dan berapa isinya. Ibu-ibu ynag datang ada yang membawa beras, ayam dan lainnya seperti apa yang pernah siempunya hajatan dulu bawa ke orang yang ke utangan istilahnya. sehabis mereka salaman dengan pengantin mereka makan di prasmanan setelah itu mereka juga di bekali makanan yang sudah di siapkan seperti kita pulang kenduri. Jadi si empunya hajatan masak banyak sekali karena untuk makan di tempat dan untuk dibawa pulang juga. Memang lain daerah lain pula adatnya.

Oh ya alamatnya kalo terus jalan ke cikalong akan tembus ke Pangandaran Ciamis. Dari Tasikmalaya kota jangan masuk kota tasik tapi ikutin arah ke Pamijahan terus belok kiri arah Cikalong.




Segerkan pemandangannya..

Thursday, March 06, 2014

Pelajaran Tentang Kejujuran dari Bintang

Tadi pagi saya mendapatkan pelajaran tentang kejujuran dari anak kedua saya,Bintang M. Razani yang sekarang kelas 2 SDIT AlMarjan begini ceritanya:

Si Bintang sedang ada test minggu ini nah..salah satu mata pelajarannya adalah SBK (seni budaya dan ketrampilan) malam kemaren dia diminta membawa, karton asturo, gunting dan lem. Rupanya ada pelajaran menganyam dengan kertas karton asturo tersebut.

Pada malam hari ketika selesai shalat magrib, kita semua berkumpul dan menanyakan tentang kegiatan apa hari ini, bagaimana di sekolah, ada cerita apa dan hal-hal lain yang kita bicarakan sama anak-anak. Ketika dia bercerita ada test yang belum selesai yaitu bikin anyaman dari karton asturo. Anyaman itu rupanya belum selesai dan potongan kertasnya tidak lurus, berntakan tidak karuan. Disinilah timbul ide ibunya untuk membantu membuatkan anyaman tersebut. Ibunya membuat pola anyaman baru dengan membuat garis-garis dan memotongnya, kemudian dia yang menganyamnya. Tidak sampai selesai rupanya dia sudah tertidur, anyamannya pun di selesaikan ibunya. rapi dan bagus bentuknya.

Ketika dia bangun dipagihari selesai sholat subuh dia menanyakan mana anyaman tugas sekolah yang di buat semalam. ketika di melihat hasilnya dia marah besar dan menangis kemudian dia membuat sendiri dari karton asturo yg sisa, memotong dan membuat garis sendiri sambil menagis karena waktunya sudah siang takut tidak selesai.

"Loh Bin, kenapa kamu bikin lagi, yang inikan sudah jadi, bagus lagi sudah bawa saja gak usah bikin lagi sudah siang tuh sudah jam 6:30 belom mandi dan lain-lain." begitu kata ibunya.
"Mama aku gak mau bawa itu, ini kan test Ma, aku mau hasil karyaku sendiri" sambil menangis.. "nanti aku di kira bohong Ma karena anyaman ini kan bukan aku yang buat." Lah kan kamu yang menganyam mama cuam buatin garis-garis dan memotongnya . "Iya tapikan itu bukan buatan aku semuanya"...begitu katanya.

Dari hasil analisa saya, rupanya hasil anyaman ini terlalu rapi, sedangkan hasilnya dia kemaren tidak rapi, potongan-potongan kertasnya ada yg besar dan ada yang kecil tidak karuan. Dia tidak mau berbohong mengakui anyaman itu hasil kerjanya sendiri.

Akhirnya hasil dia sendiripun jadi memang berantakan tapi dia puas...

Note: Foto diatas adalah hasil yang di buat sama ibunya